Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, menilai, sikap caleg PAN untuk tak mengkampanyekan Prabowo-Sandi adalah hal yang wajar. Sebab, menurut Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, secara realitas politik Jokowi terlalu kuat.
"Realisme politik ini juga menyebabkan para caleg PAN berpikir apabila mereka ngotot ketika kampanye legislatif sekaligus mempromosikan Prabowo-Sandi, maka mereka akan kehilangan kursi," ucap Wakil Sekretaris TKN, Raja Juli Antoni di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Selain itu, masih kata dia, hal ini menunjukkan kerapuhan koalisi Prabowo-Sandiaga. Di mana tim kampanye mereka hanya didominasi oleh satu partai saja, yakni Gerindra.
"Menunjukkan koalisi yang rapuh, di mana semuanya diborong satu partai. Presiden dan Wapres, Sekretaris, Bendahara, juga dari Gerindra. Lalu apa coctail effect yang akan didapat partai-partai lain? Ini beda dengan koalisi di sini. PSI yang partai baru pun diposisikan dengan baik oleh Mas Hasto (PDIP), kemudian dengan Perindo, PKPI dan lainnya," ungkap Raja Juli.
Senada, juru bicara Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan, melihat apa yang disampaikan PAN adalah penilaian objektif dan rasional. Karena Pemerintahan Jokowi memang memiliki capaian kinerja baik.
"Saya yakini, bahwa para kader parpol seperti PAN itu disebabkan mereka ada penilaian objektif. Mereka akhirnya lebih rasional. Kita tidak bisa maksa mereka untuk memilih. Tapi semata-mata bukan hanya orientasi parpol, mereka lihat secara objektif pada periode ini dinilai sangat baik kinerjanya," tutur Ace.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2NRk3O6
No comments:
Post a Comment