Pages

Friday, November 30, 2018

HEADLINE: Menantu Hendropriyono dan Luhut Jadi Petinggi TNI, Agar Pilpres Tak Gaduh?

Fakta kedekatan mertua Andika Perkasa dan Maruli Simanjuntak dengan Jokowi tidak bisa dipungkiri.

Namun, Maruli sendiri meminta masyarakat tidak memandangnya sebelah mata. Netralitas akan tetap dia jaga. Dia pun yakin dengan kompetensinya sebagai Danpaspampres.

"Ya silakan saja (diisukan naik jabatan karena menantu orang dekat Jokowi). Tapi saya minta mereka untuk lihat track record saya. Lihat bagaimana prestasi saya sewaktu di Korem, di Kopassus, dan sekarang di Kasdam. Saya punya prestasi, dapat penghargaan," kata Maruli kepada Liputan6.com.

Untuk memperoleh kepercayaan sebagai pejabat di TNI, juga Danpaspampres, dia mengaku harus melewati proses panjang. Jabatan dan prestasi yang diperolehnya, tidak dicapai dengan mudah.

"Posisi ini bukan diberikan. Tapi memang melalui proses yang panjang. Ini tidak ujug-ujug diberikan, melalui proses seleksi. Jadi tidak semata-mata saya diberikan kesempatan, tapi ada jenjang yang harus dilalui, dan untuk posisi ini (Danpaspampres), bukan satu dua orang (yang diseleksi), tapi sekian banyak orang," ujar Maruli.

"Jadi tolong, jangan hanya menilai, lihat record saya gimana, sehingga kita enggak bisa bilang, ini karena menantunya Pak Luhut, ini karena menantu Pak Hendro. Enggak bisa seperti ini. Lihat prestasinya di lapangan seperti apa." 

Sementara, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menolak berkomentar terkait kabar yang menyebut, ada peran mertuanya, mantan Ketua Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono di balik pengangkatannya sebagai KSAD.

"Ya itu tadi monggo mau ngomong apa juga, saya kondisinya begini, keadaan saya begini, dan dari dulu juga begini, enggak ada yang saya komentari lagi, terserah," kata Andika usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis 22 November 2018.

Dia pun tidak mau mempersoalkan terkait komentar negatif terkait kariernya yang dianggap terlalu cepat melesat. Berbeda dengan prajurit tinggi lainnya, yang membutuhkan waktu cukup lama untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi.

"Ini kan beliau (Presiden Jokowi) yang memutuskan. Saya tidak tahu apa yang ada di dalam penilaian beliau. Yang penting dari dulu ya gini-gini aja," ungkap Andika.

Yang jelas, Andika akan memastikan netralitas jajarannya dalam Pilpres 2019.

"Ya itu yang jelas (menjamin netralitas di tubuh TNI AD) saya kan selama ini pada level jabatan di bawah jabatan sekarang saya. Saya sudah berusaha untuk menerapkan," kata Andika. 

Dia mengatakan, menjaga netralitas dan stabilitas politik adalah perintah Presiden Joko Widodo sejak lama. Karena itu, kata dia, semua prajurit harus menjaga kepercayaan masyarakat.

"Jadi AD harus netral dan itu harus kita tunjukkan enggak usah kita ngomong tapi nanti prakteknya tahu-tahu enggak. Jadi itu yang harus saya lakukan dan saya yakin prajurit AD juga memahami kewajiban itu," kata Andika.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga memastikan netralitas prajuritnya saat Pilpres 2019. Dia bahkan sudah mengeluarkan surat edaran terkait netralitas TNI ini ke seluruh jajarannya.

"Saya sudah sampaikan edaran untuk netralitas. Kemudian kemarin sertijab KSAD, saya tekankan lagi netralitas, dan buku tentang netralitas TNI juga sudah dibagikan ke prajurit untuk pegangan dalam melaksanakan pengamanan Pemliu 2019," ujar Hadi di Monas, Jakarta, Jumat 30 November 2018.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2PazcKR

No comments:

Post a Comment