Liputan6.com, New York - Setiap akhir bulan Oktober, tepatnya 31 Oktober, orang-orang Barat umumnya merayakan satu hari yang berkaitan dengan hal-hal yang menyeramkan. Hari tersebut dinamakan Halloween. Seluruh sekolah, universitas dan perkantoran biasanya libur.
Saat hari tersebut datang, orang-orang cenderung mengenakan kostum hantu, goblin, berdandan layaknya zombie atau badut yang berpenampilan memyeramkan.
Banyak yang belum mengetahui asal-usul Halloween dan mengapa dirayakan setiap tanggal 31 Oktober setiap tahunnya?
Dikutip dari Wikipedia, kata Halloween pertama kali digunakan pada Abad ke-16, yaitu sekitar tahun 1785 dan berasal dari Kekristenan. "Hallowe'en" berarti "malam yang dikuduskan" atau "malam suci". Kata ini muncul dari istilah yang lazim diucapkan bangsa Skotlandia untuk All Hallows' Eve (Malam Para Kudus, yaitu malam sebelum Hari Raya Semua Orang Kudus).
Dalam bahasa Skot, kata "eve" adalah even yang dipendekkan menjadi e'en atau een. Seiring berjalannya waktu, (All) Hallow(s) E(v)en berevolusi menjadi Hallowe'en.
Frasa "All Hallows" ditemukan dalam bahasa Inggris Kuno, namun frasa "All Hallows Eve" tidak terlihat hingga tahun 1556. Konon, Halloween dipengaruhi oleh acara festival panen di Eropa Barat dan festival orang mati dari tradisi kaum pagan, terutama kaum Samhain Celtic.
Sejarawan Nicholas Rogers, yang meneliti asal-usul Halloween, mencatat Halloween berasal dari pesta Romawi untuk menghormati Dewi Pomona, dewi buah-buahan dan biji-bijian.
Perayaan ini sering dikaitkan dengan Festival Samhain dari bangsa Celtic. Kata Samhain berasal dari bahasa Irlandia Lama, yang berarti "akhir musim panas", yang menandai berakhirnya musim panen dan awal musim dingin.
Di Irlandia, penduduk biasanya pergi sebelum malam tiba. Mereka akan mengumpulkan makanan untuk pesta Samhain dan terkadang sembari mengenakan kostum.
Selain itu, Halloween juga diduga dipengaruhi oleh hari-hari suci umat Kristen dari All Saints Day yang dirayakan setiap 1 November. Ini adalah hari perayaan hari untuk mendoakan orang-orang kudus yang baru meninggal.
Hari All Saints diperkenalkan tahun 609, namun pada awalnya dirayakan pada 13 Mei. Lalu pada 835, beralih ke tanggal 1 November atas perintah Paus Gregorius IV.
Dulu, Gereja Kristian merayakan peringatan All-Saints atau All-Hallows setiap 31 Oktober pada siang hari, dan malamnya mereka merayakan Hallows-Eve (Malam Suci/Keramat) atau Halloween.
Umat Kristen mengadopsi beberapa warisan pagan dengan tetap meyakini bahwa pada malam tersebut, orang-orang yang telah mati sedang berjalan di antara mereka dan para penyihir terbang di atas tempat tinggal mereka.
Akan tetapi, banyak laporan dan cerita menakutkan yang beredar di media sosial terkait Halloween. Apakah itu nyata atau mitos? Berikut adalah 5 mitos dan legenda menakutkan tentang liburan paling menakutkan, menurut USA Today yang dikutip Kamis (18/10/2018).
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment