Menurut dia, pihak biro wisata sudah menjelaskan kepada wisatawan bahwa pada bulan-bulan tersebut memang rawan terjadi gelombang tinggi. Maka itu, ketika berlibur pada bulan-bulan tersebut, mereka harus siap menerima konsekuensi tidak bisa pulang sesuai jadwal.
"Jika ingin pulang menggunakan kapal penumpang, tentunya harus menunggu gelombang laut kembali normal karena saat ini memang tidak aman untuk aktivitas penyeberangan," ujarnya.
Untuk memastikan jumlah wisatawan yang tertahan di Karimun Jawa, Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara sedang mendata ulang hari ini.
Syahbandar Jepara Trijoto menambahkan gelombang tinggi yang terjadi sejak Senin memaksanya menerbitkan diterbitkan larangan kapal penumpang beroperasi demi keselamatan penumpang.
"Karena hingga sekarang gelombang di laut masih mencapai 2,5 meteran lebih, maka larangan tersebut kembali diperpanjang sambil menunggu kondisi cuaca kembali normal," ujarnya.
Wisatawan yang masih tertahan di Karimun Jawa, kata dia, memiliki alternatif pulang dengan naik pesawat. Ia memastikan wisatawan sudah mengetahui konsekuensinya ketika berlibur pada musim baratan seperti sekarang.
Mereka harus menyiapkan anggaran yang lebih ketika kapal penumpang tidak bisa beroperasi dan memilih alternatif menggunakan pesawat dengan biaya perjalanan yang lebih mahal dari Karimun Jawa.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment