Jadi, apakah mesin turbo jadi solusi mesin konvensional di masa depan? Boleh jadi. Tapi, penggunaan mesin ini masih di tahap awal. Masih mengundang pertanyaan, seperti apa daya tahannya. Di Amerika, mesin turbo yang digunakan Honda CR-V dan Civic mulai terdeteksi mengalami masalah. Bensin yang tidak terbakar sempurna bisa masuk ke saluran oli.
Di sisi lain, Chevrolet Trax, misalnya. Tidak ada yang mengeluhkan kendala teknis selain harga suku cadang yang mahal. Sedangkan DFSK Glory 580, masih benar-benar baru dan belum banyak yang menggunakan.
Pertanyaan kedua, perawatannya seperti apa? Penggunaan turbocharger berarti mesin punya lebih banyak komponen dan sistem kerjanya lebih rumit. Betul, solusi mudahnya, serahkan ke bengkel resmi. Tapi kalau tidak sempat? Hal inilah yang menghalangi pabrikan konservatif seperti Toyota, menggunakan teknologi turbo di mesin kecil untuk produk massal.
Barangkali ini bakal terjawab seiring waktu. Ingat saat semua merek mobil beralih ke mesin injeksi? Termasuk untuk mobil angkutan umum dan komersial. Lama-lama semua bengkel hingga ke pelosok menerima perbaikan mesin injeksi. Hal serupa juga bisa terjadi kalau penggunaan mesin turbo makin banyak.
Saat ini sudah lima pabrikan yang mengaplikasikan mesin kecil bertenaga turbo. Kalau benar nanti Wuling SUV seperti itu dan sukses, bukan tidak mungkin jadi indikasi kuat teknologi mesin turbo bisa diterima.
Apakah mobil dengan mesin seperti ini layak dipertimbangkan? Kami bilang, ya! Dengan catatan didukung jaringan purnajual yang bisa diandalkan.
Sumber: Oto.com
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2rAWnF1
No comments:
Post a Comment