Liputan6.com, New York - Facebook telah menghapus 652 akun, grup, dan laman palsu yang diklaim terkait dengan Rusia dan Iran. Alasannya, akun-akun tersebut dianggap menyebarkan berperilaku yang tak berdasarkan fakta secara terkoordinasi atau coordinated inauthentic behaviour.
Akun-akun tersebut diduga sebagai bagian dari trik dua negara tersebut untuk mempengaruhi politik di Amerika Serikat, Inggris, Timur Tengah dan Amerika Latin.
Seluruh akun dan laman yang dihapus tersebut terbagi dalam empat kampanye, yang tiga di antaranya diduga dilancarkan dari Iran, demikian seperti diungkapkan oleh raksasa jejaring sosial itu pada hari ini.
"Masalah keamanan bukanlah sesuatu yang bisa dipecahkan secara keseluruhan. Untuk itu, kami harus konsisten untuk menjaganya," kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (22/8/2018).
Kampanye pertama dilaporkan melibatkan jaringan laman Facebook dan akun di platform lain dengan nama "Liberty Front Press". Pengelola dan anggotanya memposisikan diri sebagai pihak yang independen, tetapi mereka kemudian diketahui memiliki hubungan dengan media pemerintah Iran.
Sebanyak 74 laman, 70 akun dan tiga grup di Facebook, termasuk 76 akun Instagram --beberapa di antaranya dibuat pada tahun 2013-- memposting konten politik yang berfokus di Timur Tengah, Inggris, Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Laman-laman palsu tersebut memiliki sekitar 155.000 pengikut. Grup serupa bahkan disebut telah menghabiskan lebih dari US$ 6.000 untuk memasang iklan di Facebook dan Instagram, yang terakhir aktif pada Agustus 2018.
Perusahaan keamanan siber FireEye, yang pertama kali mengidentifikasi kampanye terselubung itu, mengatakan bahwa maksud di balik pembuatan akun-akun palsu itu adalah untuk mempromosikan kepentingan politik Iran, kampanye anti-Saudi, anti-Israel, pro-Palestina, anti-Trump,serta mempromosikan dukungan untuk kebijakan AS yang menguntungkan Iran, seperti kesepakatan nuklir AS-Iran.
FireEye mencatat, aktivitas itu tampaknya tidak dirancang khusus untuk mempengaruhi pemilu paruh pertama di AS, karena kontennya melampaui audiens dan politik di negara adidaya tersebut.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment