Infeksi Virus Ebola (EVD) adalah penyakit langka dan mematikan, yang paling sering menyerang manusia dan primata nonmanusia (monyet, gorila, dan simpanse). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi oleh sekelompok virus dalam genus Ebolavirus, yang berjumlah enam jenis.
Dari jumlah tersebut, hanya empat jennis (Ebola, Sudan, Taï Forest, dan Bundibugyo virus) yang diketahui menyebabkan penyakit pada manusia.
Virus Ebola pertama kali ditemukan pada 1976 di dekat Sungai Ebola, di tempat yang sekarang menjadi wilayah Republik Demokratik Kongo. Sejak itu, virus tersebut telah menjangkiti manusia dari waktu ke waktu, dan menyebabkan wabah di beberapa negara Afrika.
Para ilmuwan tidak tahu dari mana virus Ebola berasal. Namun, berdasarkan sifat dari virus serupa, mereka percaya bahwa virus itu berasal dari hewan, di mana kelelawar adalah sumber yang paling mungkin. Hewan ini dapat dengan mudah terbang ke sana kemari menyebarkan bibit penyakit ke makhluk hidup lain.
Virus Ebola menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seseorang yang sakit atau telah meninggal akibat EVD. Ini dapat terjadi ketika seseorang menyentuh cairan tubuh yang terinfeksi (atau benda yang terkontaminasi dengan mereka), dan virus masuk melalui kulit yang rusak atau selaput lendir di mata, hidung, atau mulut.
Virus ini juga dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh dan jaringan dari kelelawar buah atau primata yang terinfeksi. Selain itu, manusia juga diketahui bisa tertular virus tersebut melalui kontak seksual.
Penyintas Ebola mungkin mengalami efek samping yang sulit setelah pemulihan mereka, seperti kelelahan, nyeri otot, masalah penglihatan, dan sakit perut. Para korban mungkin juga mengalami stigma ketika mereka kembali ke komunitas mereka setelah sembuh.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2A5ykCA
No comments:
Post a Comment