Liputan6.com, Jakarta PT Astra Honda Motor bersama jaringan main dealer dan Asosiasi Honda CBR kembali mengadakan kegiatan balap untuk para pecinta kecepatan. Event Indonesia CBR Race Day (ICE day) seri 3 hadir di Sirkuit International Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/12/2018).
Adapun total jumlah peserta yang mengikuti pertandingan tersebut adalah 257 starter. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk beradu kecepatan dan memperebutkan total hadiah Rp 55 juta.
"Dalam ICE Day seri terakhir ini peserta paling jauh datang dari Pontianak, Bali, dan Padang. Dari seri ke seri pesertanya terus meningkat dan tiap seri banyak peserta baru. Makanya selalu kita buatkan coaching supaya para pemula ini tahu bagaimana aura balap dan safety balap seperti apa," ujar Ketua Pelaksana ICE Day, Iwan Suryo, di International Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/12/2018).
Kegiatan ICE Day 2018 dimulai dengan coaching clinic bersama mekanik andalan dan pebalap jagoan AHRT. Para penggemar CBR pun dapat menggali ilmu teknik balap, seperti speeding, cornering, dan braking langsung dari juara kelas AP 250 di ajang Asia Road Racing Championship 2018, Rheza Danica Ahrens.
Selanjutnya, kemeriahan ICE Day 2018 berlanjut dengan Bikers Parade yang melibatkan ratusan bikers dari berbagai komunitas.
Juara dari dua kelas balap
ICE Day seri terakhir tersebut mempertandingkan dua kelas, yaitu 150 cc dan 250 cc. Dua kelas ini terbagi ke dalam dua kategori, yakni komunitas dan komunitas.
Dalam kategori komunitas ada beberapa tingkatan, yaitu Level A, Level B, Level C, dan pemula. Sementara itu, kategori non-komunitas memiliki tingkatan pemula dan advance. Pembagian level ditentukan berdasarkan bracket time hasil sesi kualifikasi.
Setelah melewati balapan yang berlangsung sengit, akhirnya keluar tiga juara dari masing-masing kategori. Adapun Juara I Kelas 250 cc Komunitas A ialah David Angjaya dari Cornering Indonesia.
"Persaingan seri ini semakin ketat, time-nya makin rapat. Tim lain terus cari settingan terbaiknya, makanya sekarang lebih kompetitif," ujarnya.
Untuk mensiasati kerasnya persaingan, David mengaku berlatih lebih giat dan terus mencari setting-an yang pas untuk tunggangannya.
"Sebelum race saya latihan terus. Setting motor dan dyno juga," ucapnya.
Sementara itu, Aldi Hidayat dari CBR Sunmori Team X DRT Manualtech berhasil menjuarai Kelas 150 cc Komunitas C. Dirinya pun merasa bangga berhasil memenangkan laga perdananya.
"Bisa menjuarai Kelas C 150 merupakan kebanggan buat saya. Jujur ini merupakan kemenangan pertama saya di event besar seperti ini," kata dia.
Aldi semakin puas lantaran dirinya bisa berjaya saat menggunakan CBR model lawas sebagai senjata andalannya.
"CBR handling-nya mantap akselerasinya dapet banget. Pokoknya the best lah buat motor tua tapi tenaga bisa muda. Setting-an juga enggak sulit model sekarang karena masih pakai karburator," ujarnya.
Ingin tahu siapa saja yang berhasil meraih juara dari setiap kelas? Cek nama-namanya di sini.
Dengan dukungan mesin DOHC 6 -Speed Engine CBR150R, para pemenang merasakan performa yang lebih bertenaga dengan akselerasi yang lebih responsif, tetapi tetap efisien dengan teknologi PGM-FI untuk sensasi berkendara yang lebih menyenangkan.
CBR250RR sebagai generasi terbaru motor super sport 250cc dan motor sport generasi RR (Racing Replica) terbaik di kelasnya dengan mesin DOHC 6-percepatan 4 katup dan 2 silinder. Didesain dengan prinsip keseimbangan sempurna antara power dan manuverability dengan pengendalian maksimal, total control.
Kelebihan tersebut dirasakan langsung oleh Fachri Muhammad, pemeran sinetron “Si Entong”, saat menjajal Honda RC213V-S.
“Bagi saya motornya enak banget, handling-nya oke banget dan tenaganya ngisi,” ucapnya.
Gelaran pecinta kecepatan ini juga diramaikan dengan ajang modif kontes sebagai wadah kreativitas bikers CBR yang menyukai modifikasi pada motor tercintanya. Peserta modifikasi juga mendapatkan ilmu dari modifikator profesional, yakni Alit Susanto dari Layz Motoshop dan M. Firdaus yang merupakan pemenang pertama CBR250RR Virtual Modification Challenge pada sesi coaching clinic.
Dalam kontes modifikasi ini, tiga motor berkesempatan menjadi yang terbaik melalui vote yang diadakan di media sosial. Hasilnya, “The Art Kabuki” milik Heriyanto menjadi pemenangnya.
“Awalnya saya senang yang hitam putih, karenanya saya mempertahankan original dari motor itu sendiri. Apalagi ini edisi sepesial makanya saya pertahankan grafisnya, hanya saja seluruh bodi di-nano ceramic biar warnanya awet," kata dia.
No comments:
Post a Comment