Pages

Wednesday, October 31, 2018

[Cek Fakta] Hoaks, Bukti Masuk Jembatan Tol Suramadu Bayar

Peresmian penggratisan tarif Jembatan Tol Suramadu berlaku pada Sabtu (27/10/2018) mulai pukul 17.00 WIB. Sedangkan foto tanda bukti tarif masuk yang diviralkan di Facebook itu memperlihat kan waktu masuk di bawah pukul 17.00 WIB.

Foto itu seperti yang diunggah akun @Elisa Dainy. Dalam foto itu tertera tanggal yang sama peresmian. Namun, waktu masuk pukul 09.12.38 WIB.

Sedangkan foto tampilan akun @Nizar Zahro tidak memperlihat waktu masuk pukul berapa. Untuk diketahui, sebelum penggratisan, besaran tarif masuk bervariasi

Adapun pengenaan tarif Jembatan Tol Suramadu sebelum digratiskan yakni:

- Golongan I (sedan, jip, pick up/truk kecil, dan bus) Rp 15 ribu- Golongan II (truk dengan dua gandar) Rp 22.500- Golongan III (truk dengan tiga gandar) Rp 30 ribu- Golongan IV (truk dengan empat gandar) Rp 37.500- Golongan V (truk dengan lima gandar) Rp 45 ribu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dia membantah kebijakan tersebut sebagai upaya mendulang suara dari warga Madura pada Pilpres 2019.

"Ya kalau kita mau urusan politik nanti saya gratiskan bulan Maret saja, tahun depan. Gitu lho. Jangan apa-apa dikaitkan dengan politik. Ini urusan ekonomi, investasi, kesejahteraan, dan keadilan," tegas Jokowi di Tol Suramadu, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2018), seperti dilansir Liputan6.com.

Jokowi menjelaskan, pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu bermula dari masukan dan desakan tokoh masyarakat, ulama, serta kiai Madura. Masukan tersebut bergulir sejak 2015.

"Ini awal-awal 2015 ada masukan, keinginan dari para ulama, kiai, habaib yang ada di sini. Tokoh-tokoh di Ikama (Ikatan Keluarga Madura) juga menyampaikan dan sudah saya sampaikan ke Pak Gubernur (Jawa Timur) dan saya hitung. Khusus untuk sepeda motor saat itu masih masuk. Oke, sepeda motor digratiskan," terang Jokowi.

Kemudian pada 2016, Jokowi mengaku mendapat masukan lagi. Kali ini permintaan agar tarif Jembatan Tol Suramadu dipotong 50 persen.

"Pada 2016 ada masukan lagi, 'Pak ini membebani terutama untuk truk, bus, angkutan-angkutan barang. Mohon dipotong minimal 50 persen', kita potong," kata Jokowi.

Ternyata, lanjut dia, pemotongan tarif 50 persen tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Madura. Bahkan pemasukan Jembatan Tol Suramadu setiap tahun hanya mencapai Rp 120 miliar.

"Setelah kami hitung berapa sih pemasukan setahun jalan tol ini? Juga enggak banyak dan ini dibangun dari APBN. Oleh sebab itu, kita putuskan dengan harapan ketimpangan dan kemiskinan bisa diatasi," ujar Jokowi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2SyrMEm

No comments:

Post a Comment