Adapun nilai total KSP aset bandara Tjilik Riwut ini mencapai sekitar Rp 3,38 triliun, dengan masa konsesi 30 tahun. Budi menyatakan, Angkasa Pura II akan mengembangkan Bandara Tjilik Riwut, sehingga lapangan udara tersebut lebih punya fasilitas prasarana yang baik.
"Jadi ada suatu tujuan-tujuan tertentu dimana secara bisnis kita akan mengembangkan itu, kita tunjuk satu badan usaha swasta. Tapi kita juga akan konsentrasi di regulasi, karena pengawasan begitu banyak," tegasnya.
Tak hanya Bandara Palangkaraya, ia menambahkan, bakal ada beberapa bandara lain yang akan segera diserahkan hak kelolanya kepada badan usaha
"Setelah ini akan ada bandara-bandara lain yang segera akan dilakukan, yaitu Lampung, Bengkulu, Belitung, Sentani, Palu. Oleh karenanya, kegiatan ini sangat baik, karena satu sisi negara tak perlu keluarkan apbn dalam pengelolaan bandara ini," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment